Arsenal FC

Kamis, 17 Oktober 2013

Ejaan Yang Disempurnakan

Ejaan adalah cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan juga berbeda dengan "mengeja". Mengeja adalah kegiatan menghafalkan huruf, kata, suku kata. Sedangkan ejaan adalah cara atau aturan dalam menuliskan bahasa atau kalimat itu sendiri.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Dengan begitu, akan ada keselarasan dalam sebuah tulisan atau kalimat. Sama dengan para pengemudi di jalan, mereka harus mematuhi peraturan-peraturan lalulintas yang ada agar tidak terjadi kecelakaan.

Ejaan Yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan singkatannya yaitu EYD, sudah berlaku sejak 16 Agustus tahun 1972. EYD  merupakan penyempurnaan dari ejaan yang sebelumnya yaitu Ejaan Republik. EYD merupakan ejaan generasi ketiga, ejaan pertama di Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen, diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia. Ejaan van Ophuijsen digunakan selama 46 tahun.

Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
  • 'tj' menjadi 'c' : tjutji → cuci
  • 'dj' menjadi 'j' : djarak → jarak
  • 'j' menjadi 'y' : sajang → sayang
  • 'nj' menjadi 'ny' : njamuk → nyamuk
  • 'sj' menjadi 'sy' : sjarat → syarat
  • 'ch' menjadi 'kh' : achir → akhir
  • awalan 'di-' dan kata depan 'di' dibedakan penulisannya. Kata depan 'di' pada contoh "di rumah", "di sawah", penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara 'di-' pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

referensi untuk perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya saya mengambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan

Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang berperan untuk menunjukan struktur dari sebuah tulisan atau kalimat, yang juga menunjukan intonasi serta jeda dari sebuah tulisan atau kalimat. Ada banyak jenis tanda baca, namun saya akan memberikan beberapa contoh tanda baca yang sering digunakan.
  • Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir. Contoh kalimat : Adik sedang bermain.
  • Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka. Contoh kalimat : Dino sedang belajar, sedangkan toni sedang bermain.
  • Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui.
  • Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.
  • Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau percakapan dalam naskah drama.
  • Tanda (!) seru biasanya digunakan untuk sebuah kalimat perintah. Contoh kalimat : Tutup jendela itu!
  • Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.
  • Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai. Contoh kata : Kupu - kupu.
  • Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
  • Garis miring (/ \) garing miring "/" biasanya digunakan sebagai pengganti kata "atau".
 Dengan adanya tanda baca, sangat membantu kita untuk mengerti serta mempermudah memahami sebuah tulisan atau kalimat. Sehingga kita dapat mengetahui makna dalam setiap kalimat dengan adanya tanda baca.

Senin, 07 Oktober 2013

Ragam Bahasa

             Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan berdasarkan pemakaiannya yg berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, media pembicara, penutur dan yang lainnya.

Jenis ragam bahasa berdasarkan pokok pembicarannya antara lain :
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
  1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa cakapan
    • Ragam bahasa pidato
    • Ragam bahasa kuliah
    • Ragam bahasa panggung
  2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
    • Ragam bahasa teknis
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa catatan
    • Ragam bahasa surat
Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
  • Ragam bahasa resmi
  • Ragam bahasa akrab
  • Ragam bahasa agak resmi
  • Ragam bahasa santai
  • dan sebagainya
            Di Indonesia ini, dengan wilayah yang luas serta budaya yang bermacam - macam membuat interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat lebih bervariasi. Sehingga terjadi variasi bahasa. Selain itu, variasi bahasa terjadi biasanya akibat perbedaan letak geografis atau daerah dimana mereka berasal atau tinggal.


Untuk jenis jenis ragam bahasa, saya mengambil referensi dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa