1.
PENGALOKASIAN BERURUTAN
Pada Multiprogramming
memori utama harus mengalokasikan tempat untuk sistem operasi dan beberapa user
proses. Memori harus mengakomodasi baik OS dan proses user Memori dibagi
menjadi 2 partisi :
›
Untuk OS yang resident
›
Untuk Proses User
Ø Ada 2 tipe Contiguos Allocation :
›
Single Partition (Partisi Tunggal)
›
Multiple Partition (Partisi Banyak)
Ø Single Partition (Partisi Tunggal)
›
Pada skema ini, diasumsikan OS ditempatkan di memori rendah, dan proses
user dieksekusi di memori tinggi
›
Proteksi dapat dilakukan dengan dengan menggunakan register relokasi dan
register limit
›
Register relokasi à berisi nilai dari alamat fisik terkecil
›
Register Limit à berisi jangkauan alamat logika
›
Alamat logika harus lebih kecil dari register limit
Ø Multiple Partition
(Partisi Banyak)
›
Ruang kosong à blok memori yang tersedia, ruang kosong dengan berbagai ukuran tersebar
pada memori
›
Proses akan dialokasikan memori pada ruang
kosong yang cukup besar untuk ditempatinya
›
OS akan mengelola informasi mengenai :
›
Partisi yang dialokasikan
›
Partisi bebas (ruang kosong)
›
Contoh multiple allocation
1.1.
MULTIPROGRAMMING DENGAN PARTISI STATIS
Terdapat beberapa alasan kenapa multiprogramming digunakan, yaitu :
a. Mempermudah pemogram.
Pemogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
b. Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.Untuk itu diperlukan kemampuan mempunyai lebih dari satu proses dimemori agar memperoleh kinerja yang baik.
c. Efisiensi penggunaan sumber daya.
Bila pada multiprogramming maka proses tersebut diblocked (hanya DMA yang bekerja) dan proses lain mendapat jatah waktu pemroses, maka DMA dapat meningkatkan efisiensi sistem.
d. Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.
e. Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.
Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis, yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap. Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan. Pemartisian statis berdasarkan ukuran partisi-partisinya terbagi dua, yaitu :
1. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah sama.
2. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda.
a. Mempermudah pemogram.
Pemogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
b. Agar dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.Untuk itu diperlukan kemampuan mempunyai lebih dari satu proses dimemori agar memperoleh kinerja yang baik.
c. Efisiensi penggunaan sumber daya.
Bila pada multiprogramming maka proses tersebut diblocked (hanya DMA yang bekerja) dan proses lain mendapat jatah waktu pemroses, maka DMA dapat meningkatkan efisiensi sistem.
d. Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.
e. Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan.
Multiprogramming dapat dilakukan dengan pemartisian statis, yaitu memori dibagi menjadi beberapa sejumlah partisi tetap. Pada partisi-partisi tersebut proses-proses ditempatkan. Pemartisian statis berdasarkan ukuran partisi-partisinya terbagi dua, yaitu :
1. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah sama.
2. Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda.
1.2.
MULTIPROGRAMMING DENGAN PARTISI DINAMIS
Pemartisian statis tidak menarik karena terlalu banyak diboroskan
proses-proses yang lebih kecil dibanding partisi yang ditempatinya. Dengan
pemartisian dinamis maka jumlah, lokasi dan ukuran proses di memori dapat
beragam sepanjang waktu secara dinamis. Proses yang akan masuk ke memori segera
dibuatkan paritisi untuknya sesuai kebutuhannya. Teknik ini meningkatkan
utilitasi memori.
·
Kelemahan pemartisian dinamis adalah :
a. Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
b. Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
a. Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
b. Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
1.3.
SISTEM BUDDY
Sistem buddy
merupakan cara mengelola memori utama dengan memanfaatkan kelebihan
penggunaan bilangan biner. Jika suatu proses berukuran 35 Kbyte, maka proses
tersebut akan di tempatkan pada lubang 64 Kbyte, dan akan menyisakan 29 Kbyte.
Hal ini sering disebut dengan istilah internal
fragmentation, sebab sisi memori yang terbuang tersebut berasal dari segmen
internalnya sendiri. Namun, dengan memakai sistem buddy ini, dealokasi proses dapat dilakukan dengan cepat.Untuk Materi Selanjutnya silahkan lihat di http://rizchacr.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar